Webinar LPPM UNIDHA: “Writing Paper untuk Publikasi di Jurnal”

Pemateri I (Bapak Hafiz Rahman, SE, MSBS, PhD)

[Rabu, 29 Juli 2020], Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIDHA melaksanakan Webinar Writing Paper untuk Publikasi di Jurnal dengan narasumber 1) Bapak Hafiz Rahman, SE, MSBS, PhD (Dosen UNAND) dan 2) Ibu Dr. Ike Revita, M. Hum (Dosen UNAND).

Pada kegiatan tersebut, Ibu Deni Irda Mazni, ST, MT (Prodi S1 Teknik Sipil) bertindak sebagai moderator.

Pemateri II (Ibu Dr. Ike Revita, M. Hum)

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta dari 13 prodi UNIDHA yakni prodi S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Mesin, S1 Farmasi, S1 Teknologi Industri Pertanian, S1 Sistem Informasi, S1 Matematika, S1 Manajemen, S1 Akuntansi, D3 Manajemen Perusahaan, D3 Akuntansi, S1 Ilmu Hukum, S1 Ilmu Komunikasi, dan S1 Sastra Inggris. Peserta mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Webex dan Youtube LPPM UNIDHA.

Webinar Prodi S1 Manajemen UNIDHA: “Isu-Isu Kekinian Topik Penelitian Bidang Ekonomi dan Manajemen”

Pemateri I (Bapak Dr. Ma’ruf, SE, M.Bus)

[Jumat, 24 Juli 2020], Prodi S1 Manajemen UNIDHA melaksanakan Webinar Isu-Isu Kekinian Topik Penelitian Bidang Ekonomi dan Manajemen dengan narasumber 1) Bapak Dr. Ma’ruf, SE, M.Bus (Dosen UNAND), 2) Bapak Dr. Fajri Adrianto, SE, M.Bus (Dosen UNAND), dan 3) Ibu Dr. Laura Syahrul, MBA (Dosen UNAND).

Pada kegiatan tersebut, Bapak Heru Aulia Azman, PhD (Prodi S1 Manajemen) bertindak sebagai moderator. Kegiatan ini merupakan gagasan dari Kaprodi S1 Manajemen yaitu Ibu Dra. Yofina Mulyati, MM.

Pemateri II (Bapak Dr. Fajri Adrianto, SE, M.Bus)

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 63 peserta dari 4 prodi di FEB UNIDHA yakni prodi S1 Manajemen, prodi S1 Akuntansi, prodi D3 Manajemen Perusahaan, dan prodi D3 Akuntansi. Peserta mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Webex dan Youtube LPPM UNIDHA.

Pemateri III (Ibu Dr. Laura Syahrul, MBA)
peserta Webinar

Pelepasan Mahasiswa Magang Prodi S1 Manajemen

Rektor UNIDHA

[Rabu, 22 Juli 2020] bertempat di Ruang Rapat Gedung A Lantai II UNIDHA, 76 (tujuh puluh enam) orang mahasiswa/i prodi S1 Manajemen secara simbolis dilepas oleh Rektor UNIDHA Bapak Prof. Deddi Prima Putra, Apt untuk melaksanakan kegiatan magang periode Juli s/d September.

Pelepasan Mahasiswa Magang Prodi S1 Manajemen

Acara ini dibuka oleh Ibu Dra. Yofina Mulyati, MM (Kaprodi S1 Manajemen dan juga Ketua Panitia Persiapan Magang) yang dihadiri oleh Sekretaris FEB UNIDHA (Ibu Ingra Sovita, SE, MM, Ak) dan beberapa perwakilan dosen prodi S1 Manajemen.

Ibu Yofina menjelaskan bahwa kegiatan magang ini merupakan angkatan pertama di prodi S1 Manajemen yang melaksanakan magang tahun 2020 ini. Mahasiswa/i ini telah diberikan pembekalan magang yang telah dipersiapkan dengan matang dari jauh-jauh hari serta penunjukan dosen pembimbing magang.

Foto Bersama

Mahasiswa/i magang prodi S1 Manajemen ini akan melaksanakan magang di instansi pemerintahan, perbankan, swasta, UMKM, hingga kantor walinagari yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Adapun tujuan dari pelaksanaan magang ini adalah meningkatkan softskill, persiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja, dan menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam persaingan di bursa tenaga kerja.

Menghadapi Perkuliahan Daring, Dosen Ikuti Workshop Moodle

Dua hari berturut-turut sejak tanggal 20 Juli s/d 21 Juli 2020, prodi S1 Manajemen dan prodi D3 Manajemen Perusahaan melaksanakan workshop dengan tema “Penggunaan Moodle untuk Pembelajaran Daring” dengan narasumber Tim Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) UNIDHA yakni Bapak Febri Rahadi, SE, MS dan Ibu Siska Lusia Putri, SP, MM. Peserta mengikuti kegiatan ini di Ruang Rapat Gedung A Lantai II Kampus UNIDHA dengan dibatasi 15-16 orang peserta mengingat adanya protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

peserta hari pertama (Senin / 20 Juli 2020)

Workshop ini dimulai tepat pukul 08.30 dan dibuka oleh Dekan FEB UNIDHA Ibu Dr. Asniati, SE, MBA, Ak, CA, CSRA. Ibu Asniati menyampaikan rasa bangga beliau kepada Kaprodi S1 Manajemen (Ibu Dra. Yofina Mulyati, MM) yang telah mempelopori kegiatan ini dalam pelaksanaan pembelajaran daring nantinya di Semester Ganjil 2020/2021. Beliau juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua pemateri karena telah bersedia membagi ilmunya kepada dosen manajemen Unidha.

peserta hari kedua (Selasa / 21 Juli 2020)

Selanjutnya, Ibu Yofina juga memaparkan bahwa workshop ini sebenarnya diagendakan pelaksanaannya awal April 2020 lalu. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Kota Padang di pertengahan bulan Maret 2020 lalu, kegiatan ini harus ditunda hingga akhirnya terlaksana di penghujung bulan Juli 2020 ini. Alhamdulillah, kegiatan ini bisa terlaksana walaupun harus membatasi jumlah peserta yang mengikuti.

foto bersama peserta workshop hari pertama

Workshop ini berlangsung selama 3 (tiga) jam dengan materi yang disampaikan oleh pemateri secara bergantian yakni (1) pengenalan seputar moodle, (2) highlight RPS dan membuat format weekly, (3) konten pembelajaran (text, audio, embed video), (4) membuat grup dan grouping serta kelas paralel, (5) add activity: absen (kontrol mahasiswa), quiz (kuis dan ujian), dan assignment (tugas/take home exam), (6) membuat soal dan bank soal di moodle, (7) menyusun nilai (rata-rata aktivitas dan proporsi), serta (8) praktek.

foto bersama peserta workshop hari kedua

Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah (a) peserta kegiatan ini mengetahui dan mampu menggunakan moodle dalam proses pembelajaran daring dan (b) peserta kegiatan ini mampu mengaplikasikan kegiatan pembelajaran secara daring baik secara hybrid / blended learning.

Webinar Daring UNIDHA “Tatanan Baru Pembelajaran Daring dan Merdeka Belajar di Unidha”

[Selasa, 21 Juli 2020]UNIDHA melaksanakan Internal Webinar dengan tema “Tatanan Baru Pembelajaran Daring dan Merdeka Belajar di Unidha” dengan narasumber sebagai berikut 1) Bapak Prof. dr. Fasli Jalal, PhD dan 2) Bapak Prof. Dr. Herri, SE, MBA.

Moderator Ibu Eka Mariyanti, SE, MM

Pada kegiatan tersebut, Ibu Eka Mariyanti, SE, MM (Prodi S1 Manajemen / Candidate Doctoral Unisel) bertindak sebagai moderator. Internal Webinar ini diikuti oleh 67 orang dosen dan 6 tenaga kependidikan (tendik) selingkup Universitas Dharma Andalas serta turut mengundang pengurus YPDA dan dihadiri oleh semuanya. Peserta mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Webinar Zoom Meeting. Webinar ini dimulai tepat pukul 13.30 dan dibuka oleh Rektor UNIDHA Bapak Prof. Dr. Deddi Prima Putra, Apt.

Pengurus YPDA

Sebelum pemaparan oleh pemateri pertama, Pengurus YPDA yakni Prof. Masrul memberikan kata sambutan dalam kegiatan ini. Pemateri pertama Bapak Prof. dr. Fasli Jalal, PhD (Rektor Universitas Yarsi dan juga Pembina YPDA) menyampaikan materi dengan judul “Penguatan Model Kuliah Daring di Daerah pada Masa New Normal”.

Rektor Unidha

Menurut beliau, dampak pandemi Covid-19 pada perguruan tinggi di Indonesia meliputi: (1) Dampak terhadap pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, terutama proses pembelajaran, karena harus melakukan belajar dari rumah (study from home); 2) Pengaruh kepada tenaga kependidikan yang mendukung tridharma PT karena harus bekerja dari rumah (work from home), dan sebagian cukup besar tidak siap untuk melakukannya; 3) Tantangan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk mendukung study from home dan work from home; 4) Keterbatasan kemampuan menyediakan sumber daya manusia yang cocok dengan kebutuhan, baik dari segi jumlah maupun dari kompetensi yang diperlukan; 5) Kesulitan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional yang dibutuhkan karena terjadinya penunggakan pembayaran SPP, yang kalau tidak mendapat dukungan dari pemerintah maka akan mengakibatkan sebagian cukup besar dari PT, terutama swasta, akan bangkrut atau ditutup karena tidak mampu lagi beroperasi.

Pemateri I Prof. dr. Fasli Jalal, PhD

Selanjutnya, beliau menyampaikan bahwa alur belajar mahasiswa selama pandemi Covid-19 ini yaitu: a) Mempelajari materi yang diberikan melalui e-learning; b) Menyelesaikan kegiatan Latihan Mandiri, yang bisa kerjakan secara berulang-ulang dan memberikan feedback otomatis; c) Mencari materi untuk pengayaan; d) Berpartisipasi dalam kegiatan belajar sinkronus; e) Berpartisipasi dalam kegiatan pengayaan (opsional); f) Menyelesaikan tugas (jika ada); serta g) Mengerjakan kuis/ujian (jika ada).

Penguatan Model Kuliah Daring di Daerah pada Masa New Normal

Terakhir, beliau menjelaskan apa saja isu terbesar dalam penerapan smart campus (www.menti.com), yaitu:

  • Pertama, mindset pimpinan
  • Kedua, keinginan berubah
  • Ketiga, kualitas SDM
  • Keempat, ketersediaan biaya
  • Kelima, kemampuan bertransformasi
  • Keenam, kecukupan sarana prasarana
  • Ketujuh, ketiadaan blueprint
  • Kedelapan, dukungan karyawan
peserta Internal Webinar Daring

Pemateri kedua Bapak Prof. Dr. Herri, SE, MBA (Kepala LLDIKTI Wilayah X) menyampaikan materi dengan judul “Potensi dan Peluang UNIDHA dalam Melaksanakan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka”.

Webinar Daring Unidha

Menurut beliau, ada 4 (empat) hal yang menyebabkan kenapa harus segera mengimplementasikan kampus merdeka, yaitu (1) Kampus merdeka menjadi sebuah keunggulan   (referensi bagi calon mahasiswa dalam memilih tempat kuliah); (2) Meningkatnya image ditengah masyarakat termasuk  kementerian; (3) Membantu pelaksanaan Tridharma yang lebih seimbang terutama pelaksanaan penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat sejalan dengan adanya kerjasama dengan industri atau organisasi lainnya; (4) Meningkatkan kinerja PT (mahasiswa lebih cepat tamat, masa menunggu pendek, menulis skripsi lebih cepat, gaji pertama juga lebih tinggi).

Pemateri II Prof. Dr. Herri, SE, MBA

Selanjutnya, beliau memaparkan 11 (sebelas) hal potensi Unidha untuk implementasi Kampus Merdeka. Berikut penjelasannya, Pertama, Adanya keberagaman ilmu di Unidha terlihat dari Prodi yang dimiliki. Kedua, Keragaman asal usul mahasiswa (daerah dan orang tua). Ketiga, Keberagaman kompetensi bidang ilmu mahasiswa. Keempat, Keberagaman kompetensi tenaga pendidik. Kelima, Kualifikasi pendidikan tenaga pendidik yang baik. Keenam, Pengalaman  penelitian dan pengajaran tenaga pendidik. Ketujuh, Kepercayaan publik atas tata kelola, dikelola oleh alumni Unand dan berafiliasi dengan Unand. Kedelapan, Capaian kinerja akademis, dan non akademis. Kesembilan, Visi, misi, tujuan, motivasi, komitmen, integritas, kesepaduan, penyelenggara, dan pimpinan PT yang jelas. Kesepuluh, Penyelenggara dan pimpinan PT memiliki  pengalaman yang beragam dan mumpuni yang menunjang pengelolaan PT yang baik. Kesebelas, Memiliki alumni  Unand dan Unidha sebagai pengambil keputusan di berbagai organisasi baik dalam maupun luar negeri yang dapat memfasilitasi kerjasama untuk penerapan kampus merdeka.

Potensi dan Peluang UNIDHA dalam Melaksanakan
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Terakhir, beliau menjelaskan peluang UNIDHA untuk implementasi Kampus Merdeka. Peluang yang dimaksud yaitu: (a) Kampus Merdeka adalah program  Pemerintah yang harus di dukung oleh seluruh stakeholder (industri, pemda, BUMN, Organisasi Profesi, PT, dan Organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga riset); (b) Organisasi diluar kampus pun memahami akan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas PT dengan memberi kesempatan pada warga kampus untuk mendapatkan ilmu secara empiris di organisasi mereka, disamping juga kebutuhan mereka sendiri terhadap kehadiran warga kampus (pembangunan desa/nagari/lembaga riset/industri/NGO; (c) Tersedianya skim magang oleh berbagai industry/BUMN (Program Magang Mahasiswa Bersertifikat) diantaranya oleh Forum Human Capital  Index (FHCI) https://pmmb.fhcibumn.com/.

peserta Internal Webinar Daring

Dosen Prodi S1 Manajemen Raih Gelar DBA UUM Bidang Service Marketing

[Senin, 20 Juli 2020]Ibu Tiara Turay, BSBA, M.Si (Dosen Prodi S1 Manajemen FEB UNIDHA) raih gelar Doctor of Business Administration (DBA) bidang Marketing / Service Marketing pada Universiti Utara Malaysia (UUM) secara daring dengan media Webex.

Ibu Tiara lulus 5 tahun dengan judul disertasi “The effect of Service Quality, Fairness, Reputation and Perceived Value on Patient’s Loyalty in Malaysian Private Hospital”.

Adapun Komite Ujian Viva-Voce beliau yaitu:

  1. Assoc. Prof. Dr. Subramaniam Sri Ramalu sebagai Chairman
  2. External Examiner: Assoc. Prof. Dr. Ahmad bin Juson
  3. Pembimbing I: Prof. Dr. Sany Sanuri Mohd Mokhtar
  4. Pembimbing II: Dr. Maruf Salimon Gbadebo

Rapat Prodi Persiapan Mahasiswa Magang Prodi S1 Manajemen

prosedur pelaksanaan magang

[Selasa, 14 Juli 2020], prodi S1 Manajemen melaksanakan rapat prodi persiapan mahasiswa magang Tahun 2020 secara online dengan menggunakan aplikasi Cloud-X. Rapat yang dibuka langsung oleh Kaprodi S1 Manajemen yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Persiapan Magang yaitu Ibu Dra. Yofina Mulyati, MM dan diikuti oleh 70% dosen prodi S1 Manajemen.

prosedur pelaksanaan magang

Agenda rapat yang berlangsung sekitar 120 menit ini membahas tentang: (1) Menjelaskan prosedur pelaksanaan magang; (2) Penyampaian pembagian dosen pembimbing magang dan penyerahan mahasiswa magang kepada dosen pembimbing magang; (3) Pelepasan mahasiswa magang secara simbolis (Akhir Juli 2020) oleh Rektor UNIDHA / Dekan FEB UNIDHA; dan (4) Pelaksanaan magang selama 2 (dua) bulan (Akhir Juli s/d Akhir September 2020).

rapat prodi tentang kesiapan magang mahasiswa prodi S1 Manajemen

UNIDHA Menuju “World Class University”

Sambutan oleh Rektor Unidha

[Senin, 13 Juli 2020], Badan Penjaminan Mutu (BAPEM) UNIDHA melaksanakan Internal Webinar dengan tema “Membangun Keunggulan Kompetitif Organisasi melalui Tata Kelola yang Efektif dan Efisien” dengan narasumber sebagai berikut 1) Ibu Laura Syahrul, SE, MBA, PhD dan 2) Bapak Prof. Dr. H. Ansofino, M.Si.

Moderator Webinar Good University Governance

Pada kegiatan tersebut, Ibu Lucy Chairoel, PhD (Prodi S1 Manajemen / Ketua BAPEM Universitas) bertindak sebagai moderator. Internal Webinar ini diikuti oleh 77 orang dosen dan 28 tenaga kependidikan (tendik) selingkup Universitas Dharma Andalas. Peserta mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Webinar Zoom Meeting. Webinar ini dimulai tepat pukul 09.00 dan dibuka oleh Rektor UNIDHA Bapak Prof. Dr. Deddi Prima Putra, Apt.

Menuju Organisasi yang Efektif (Satu Pendekatan Human Behavior)

Pemateri pertama Ibu Laura Syahrul, SE, MBA, PhD (Dosen Universitas Andalas) menyampaikan materi dengan judul “Menuju Organisasi yang Efektif (Satu Pendekatan Human Behavior)”. Menurut beliau, kriteria efektifitas meliputi 6 (enam) komponen berikut ini: (1) Quality. Kualitas memenuhi kebutuhan dan ekspektasi customers; (2) Productivity. Produktivitas berhubungan dengan inputs dan outputs, profit, sales, market share, patients released, dan clients served; (3) Efficiency. Ratio outputs terhadap inputs. Rate of return on capital atau assets, unit cost, waste, downtime, occupancy rates and cost per patient/student/client; (4) Satisfaction. Kepuasan karyawan meliputi turnover, absenteeism,  keluhan dan employee attitudes; (5) Adaptability. Kemampuan adaptasi terhadap perubahan internal dan external; dan (6) Development. Responsif dalam memenuhi tuntutan perubahan lingkungan.

Pemateri I  Ibu Laura Syahrul, SE, MBA, PhD

Kemudian, beliau menambahkan faktor penentu perilaku dan kinerja manusia mencakup 6 (enam) hal, yaitu: Pertama, Individu (karakteristik, motivasi, kemampuan). Kepribadian seseorang adalah kombinasi unik ciri-ciri psikologis yang mempengaruhi bagaimana seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kedua, Sistem penghargaan dan penilaian. Mempertimbangkan Maslow’s hierarchy of needs, maka pemenuhan kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus didahulukan (gaji atau penghasilan), Dalam era teknologi dan inovasi saat ini, penghargaan dan kesempatan untuk terlibat dalam proyek ataupun kegiatan penting lainnya membuat sumber daya manusia (SDM) mampu termotivasi untuk kinerja yang lebih baik melebihi piramida kebutuhan Maslow, dan sebagai rekognisi.  SDM yang  dihargai atas kemampuan professional serta pengalamannya cenderung lebih percaya diri, lebih menyukai tantangan baru dan lebih inovatif.

Webinar GUG UNIDHA

Ketiga, Perilaku kelompok. Perilaku kelompok meliputi 7 (tujuh) komponen berikut, a) Penting untuk  terbangunnya keterkaitan dan keterpaduan tanpa mengorbankan pentingnya kreativitas individual dan kecemerlangan yang menjadi inti dari organizational change and innovation. b) Kelompok semestinya memfasilitasi sumber daya manusia yang memenuhi kebutuhannya. c) Adanya pelaksanaan yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang mengatur organisasi. Karenanya  perlu dibangun keseragaman dan konsistensi yang menjadi model bagi semua. d) Individual perlu mengambil sikap dan tegas atas arah yang diambil organisasi. e) Perlu kerjasama dan kolaborasi yang menjadi kunci suksesnya organisasi. f) Perlu tersedia ruang bagi kebebasan berekspresi atas ide dan pemikiran serta dimungkinkannya pengambilan keputusan secara demokratis terutama pada era kompetisi bisnis Abad 21 ini. g) Paham akan peran (tugas dan fungsi) serta ekspektasi terhadap perilaku seseorang dalam peran tertentu. Keempat, Kekuasaan dan politik. Perilaku yang dilakukan dengan sengaja dan dipilih untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuatan. Kelima, Perilaku antar kelompok & konflik. Tiga konsep penting yang dilakukan yaitu a) Tidak sependapat yang seharusnya mengarah pada pilihan alternatif, b) Tanggapi keluhan agar rasa ketidakpuasan bisa ditekan dan tidak berlanjut, c) Untuk menjaga semangat kerja, tangani persoalan secepat mungkin. Terakhir, Keenam, Kepemimpinan. Kepemimpinan ini meliputi, a) Mengarahkan perilaku SDM untuk pencapaian tujuan. b) Memungkinkan anggota memenuhi kebutuhannya (menghormati perbedaan antar karyawan, menjadi pendengar yang baik). c) Menjadi personifikasi untuk nilai, motivasi dan aspirasi anggota. d) Mewakili anggota saat berinteraksi dengan pimpinan kelompok lain. e) Memfasilitasi konflik, inisiator gerakan dan mempertahankan kelompok sebagai unit fungsional. f) Menerapkan kekuatan dalam pemberian sanksi secara sah (contohnya penghargaan dan sanksi).

Tata Kelola Organisasi Menuju Universitas Bermutu

Pemateri kedua Bapak Prof. Dr. H. Ansofino, M.Si (dosen STKIP PGRI Sumbar) menyampaikan materi dengan judul “Tata Kelola Organisasi Menuju Universitas Bermutu”. Menurut beliau,  tata kelola organisasi yang baik adalah pengaturan struktur organisasi, proses ‘bisnis’, serta program dan kegiatan dalam suatu perencanaan untuk mencapai tujuan.

Pemateri II Bapak Prof. Dr. H. Ansofino, M.Si

Kemudian, beliau menambahkan bahwa prinsip-prinsip tata kelola organisasi perguruan tinggi (PT) yang baik meliputi 9 (sembilan) komponen berikut ini. Pertama, Akuntabilitas (kepada stakeholders), Kejelasan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) dengan mandat badan penyelenggara. Kedua, Responsibility (tanggung-jawab); adanya Tugas, Pokok, dan Fungsi (Tupoksi); Manual; Standard Operating Procedure (SOP); dan Instruksi kerja. Ketiga, Independensi (dalam pengambilan keputusan), menggunakan fit and proper. Keempat, Fairness (adil), adanya track record, dan menerapkan merit system. Kelima, Penjaminan Mutu INTERNAL. Keenam, Relevansi, (tracers study, survei pengguna). Ketujuh, Efektifitas dan efisiensi, (Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis / Renstra, Rencana Kegiatan Tahunan (RKT), dan Rencana Anggaran Kegiatan Tahunan (RAKT). Kedelapan, Transparansi, (Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mengontrol Rektor dan jajarannya). dan Kesembilan, Nirlaba.

Terakhir, beliau menjelaskan indikator penerapan tata kelola
perguruan tinggi yang baik yakni (1) Kejelasan identitas dan VMTS dengan Key Performance Indicators (KPI) serta program dan kegiatan; (2) Keberadaan SPMI secara utuh dan manajemen Penetapan Standar Dikti, Pelaksanaan Standar Dikti, Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti, Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti dan Peningkatan yang disingkat dengan PPEPP dan SPMI berbasis outcome; (3) Laporan tracer study; (4) Sistem informasi dan data based kegiatan akademik dan laporan keuangan.

Pada sesi interaktif, beberapa pertanyaan yang muncul salah satunya dari Ibu Sri Mutiar, S. Pt, MP (Prodi S1 Teknologi Industri Pertanian) yang menanyakan bagaimana cara menyampaikan kritik kepada rekan kerja jika tindakan yang dilakukan telah menyalahi aturan yang ada? Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan dari Ibu Dian Hirma, SE, MM (Prodi D3 Manajemen Perusahaan) karyawan yang demotivasi sedangkan expert leader tidak bisa menyelesaikannya, apakah BAPEM boleh membantu menyelesaikannya? Pertanyaan selanjutnya dari Ibu Malse Anggia, S.TP, MP / prodi S1 Teknologi Industri Pertanian yang menanyakan saran agar tata kelola yang baik di BAPEM, SDM yang baik itu berapa orang? Bagaimana dengan tim untuk mengembangkan standarnya? Pertanyaan selanjutnya diajukan oleh Bapak Ridho Aidil Fitrah, ST, MT / prodi S1 Teknik Sipil yang menanyakan apa yang perlu dilakukan UNIDHA jika menjadi World Class University? Saat ini, UNIDHA berada di level Teaching University. Terakhir, Ibu Mellyna Eka Yan Fitri, S.Si, MM / prodi S1 Manajemen menanyakan bagaimana merangsang dosen mau menerbitkan luaran di jurnal internasional?

Pertanyaan tersebut dijawab dengan tuntas oleh Ibu Laura. Beliau menjelaskan bahwa cara mengkritik rekan kerja (satu level) jika tindakan yang dilakukan telah menyalahi aturan yang ada, meliputi (1) Ekspertise. Beri tahu adanya konsekuensi jika melakukan sesuatu. (2) Menggunakan pendekatan kultural. Contohnya, di Minang dengan budaya “bacaro” dimana jika usia di atas (senioritas) dihargai dan menyampaikan dengan sopan. (3) Pergunakan ‘tangan orang’ yang memiliki kekuatan untuk mengintervensi. Selanjutnya, peran leadership adalah memfasilitasi proses penyelesaian jika itu dibawah lingkup tanggung jawabnya. Kemudian, demotivasi juga dapat terjadi dimana ketika kondisi seseorang tidak bisa perform bukan karna tidak mampu tapi ada sesuatu yang membuat orang tersebut terhambat untuk bisa perform. Rekan kerja juga bisa membantu atau adanya orang yang punya power dalam struktur hierarki tersebut. Jika dilihat dari sisi ranah BAPEM, institusi menyediakan sistem dan membuat sistem dimana ada aturan main yang mejelaskan ‘who does what’. BAPEM bukanlah ranah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Demotivasi juga dapat timbul dari tingkah annoying dan sabotase (ada eror, mengganggu action orang dalam bekerja). Ada figur/mentor yang bisa memberikan bantuan dari orang yang merasa ada keluhan tesebut (orang tersebut mampu dan jam terbang tinggi). BAPEM punya sistem atau acuan untuk membantu menyelesaikan disaat ‘ketiadaan’ figur pimpinan tersebut. Terakhir, beliau menjelaskan bahwa sepanjang sistem diterapkan secara konsisten, maka semua orang akan ‘play by the rule‘ dan berlaku umum dan konsisten. Persoalan bisa timbul jika terjadi ketidakkonsistenan.

Kemudian, Bapak Ansofino pun menjawab dengan tuntas pertanyaan yang diajukan ke beliau. Menurut beliau, tata kelola yang baik dalam BAPEM meliputi 6 (enam) komponen berikut ini. Pertama, Bangun kelembagaannya. Kedua, Lengkapi strukturnya. Ketiga, Isi orang-orangnya. Keempat, Buat dokumen secara lengkap. Kelima, Dokumen dikembangkan dengan IT (jangan manual saja). Keenam, Update websitenya (pendanaan sendiri) janjikan akreditasi dan luaran yang bagus. Jika website BAPEM up to date, nantinya dosen, tendik, mahasiswa dan semua civitas akademika bisa melihat secara langsung dokumen tersebut. Selanjutnya, beliau menanyakan bahwa level teaching university ini milestonenya ditandai dengan apa? Apakah sudah ada internasional class? Kurikulum sudah online kah? Konten sudah online apa belum? Pembelajarannya berupa prodi apa yang diunggulkan? Mata kuliah apa yang diunggulkan? Keterampilan khusus apa yang diunggulkan? Nah semua pertanyaan di atas dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini. Pertama, Create dengan baik. Kedua, Susun pembelajarannya. Ketiga, Rekatkan dengan IT. Keempat, Buku ajar sudah bisa dibaca secara online apa belum. Kelima, Bahan pembelajaran sudah bisa diasinkronkan atau belum. Keenam, Unggulkan di setiap prodi. Selanjutnya, berilah label dan sempurnakan itu dengan baik. Jika dikenal dengan dosen yang ahli di bidang tersebut dan mengenal pakar-pakar yang oke. Jika sudah,
Teaching University lanjut ke level Riset University. Riset di level inovasi dimana luaran riset berupa produk yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Penelitian libatkan dengan prodi lain (antar prodi). Kemudian, cara merangsang dosen untuk menerbitkan luaran di jurnal internasional yaitu dengan memberikan reward tambahan dari kampus, untuk Jurnal Internasional sekitar 20 juta dan Jurnal Terakreditasi Sinta 1-2 sekitar 2 juta. Selanjutnya, persoalan demotivasi menurut beliau, dosen jangan diberikan beban individu tapi dengan sistem. Contoh tidak patuh dengan standar Rencana Pembelajaran Semester (RPS), sumber pembelajaran internasional tidak patuh, jadi adanya sistem yang menghukumnya. Buat aturan sistem Monitoring dan Evaluation (Monev), bukan sesama dosen yang menegur. Nantinya, BAPEM sebagai saringan pertama dari permasalahan, pimpinan adalah pengambil keputusan akhir (final decision).

Di akhir penghujung acara, moderator menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan oleh kedua narasumber. Pertama, Organisasi yang efektif dengan faktor utama pendukung yakni SDM yang bisa meningkatkan kemampuan (beradaptasi dan pengembangan diri sendiri) dan juga didukung oleh leadership yang ada di organisasi tersebut. Kedua, BAPEM sangat penting sekali di universitas (semua bagian yang ada di universitas sebaiknya mendukung BAPEM (visi misi, RIP jangka panjang, Renstra, Renop) harus ada di setiap prodi supaya ketercapaian mutu universitas tercapai.

Pembekalan Magang Prodi S1 Manajemen UNIDHA

Sambutan oleh Kaprodi S1 Manajemen UNIDHA

[Jumat, 10 Juli 2020], Tim magang prodi S1 Manajemen melaksanakan pembekalan magang secara online tentang kesiapan mahasiswa/i magang prodi S1 Manajemen untuk Angkatan 2017 dengan menggunakan aplikasi Cloud-X. Rapat yang dibuka langsung oleh Kaprodi S1 Manajemen yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Persiapan Magang yaitu Ibu Dra. Yofina Mulyati, MM dan diikuti oleh 90% mahasiswa magang.

Sesi Diskusi dan Tanya Jawab

Agenda rapat yang berlangsung sekitar 120 menit ini membahas tentang: (1) Menjelaskan prosedur pelaksanaan magang

(2) Menjelaskan etika saat magang (sikap dan tingkah laku serta cara berpakaian);

mahasiswa magang prodi S1 Manajemen

(3) Penyampaian pembagian dosen pembimbing magang dan penyerahan mahasiswa magang kepada dosen pembimbing magang; (4) Pelepasan mahasiswa magang secara simbolis (Akhir Juli 2020) oleh Rektor UNIDHA / Dekan FEB UNIDHA; (5) Pelaksanaan magang selama 2 (dua) bulan (Akhir Juli s/d Akhir September 2020)

mahasiswa magang prodi S1 Manajemen

Workshop LPPM UNIDHA “Sains & Teknologi”

[Selasa, 7 Juli 2020], Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIDHA melaksanakan Workshop Online Bidang Sains dan Teknologi dengan tema “Teknik Penulisan Proposal Penelitian yang Kompetitif” dengan narasumber Bapak Dodi Devianto, S.Si, M.Sc, PhD.

moderator workshop online

Pada kegiatan tersebut, Bapak Ridho Aidil Fitrah, ST, MT (Prodi S1 Teknik Sipil) bertindak sebagai moderator. Workshop Online Bidang Sains dan Teknologi ini diikuti oleh 29 peserta dari 6 prodi yakni prodi S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Mesin, S1 Farmasi, S1 Teknologi Industri Pertanian, S1 Sistem Informasi dan S1 Matematika. Peserta mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Webinar Zoom Meeting.

Narasumber Bapak Dodi Devianto, S.Si, M.Sc, PhD

Narasumber Workshop Online Bidang Sains dan Teknologi yaitu Bapak Dodi Devianto, S.Si, M.Sc, PhD (Sekretaris Universitas Dharma Andalas) menyampaikan materi dengan judul “Kiat Sukses Menulis Proposal Penelitian Bidang Eksakta”. Menurut beliau, bagaimana memperkuat keunggulan-keunggulan proposal penelitian dalam kompetisi penelitian meliputi: (1) Topik penelitian yang diajukan sangat PENTING, URGENT, dan ORISINIL (mempunyai kebaharuan); (2) Tim peneliti mampu lebih tajam dalam menyajikan dan analisis pembahasan; (3) Pendekatan yang dilakukan lebih canggih (serta up to date) dan lebih cepat; (4) Tim peneliti melakukan dengan sangat efisien dan efektif; (5) State of the art penelitian mampu menjawab orisinalitas hasil dan ouput-nya; (6) Penelitian ini dapat menjawab permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihadapi bangsa Indonesia.

Kemudian, beliau menyampaikan strategi menyusun proposal penelitian yang terdiri dari 4 (empat) komponen berikut ini. Pertama, Mencari informasi. Informasi ini mencakup informasi pendanaan yang relevan dengan rencana proposal penelitian (sumber-sumber dana penelitian baik nasional dan internasional; agenda riset nasional dari lembaga negara, agenda riset BRIN/Ristekdikti/Simlitabmas dan LPDP; agenda kebijakan daerah / riset Pemda; dan agenda riset perusahaan/company melalui R&D yang ditawarkan kepada publik) dan informasi isu-isu penelitian yang relevan dengan rencana proposal penelitian (kebutuhan pembangunan isu-isu global seperti SDG’s indicators dan revolusi industri 4.0 atau 5.0; perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbaru; jurnal terbaru dan temuan terbaru; seminar serta diskusi dengan pakar; dan literatur yang relevan akan mempermudah memperoleh informasi dan ide, serta untuk mengetahui hasil penelitian terdahulu dan memperoleh argumen bahwa rancangan penelitian yang akan dilaksanakan adalah original, penting dan urgent).

reviewer nasional Ristekdikti

Kedua, Mengembangkan ide. Hal-hal yang perlu diperhatikan mencakup membaca jurnal dan sumber tertulis serta sumber audio visual; diskusi dengan expertis, tokoh, pakar maupun masyarakat; mengamati alam dan fenomena masyarakat; dan berpikir dan berpikir kembali dengan mengambil inspirasi dari tulisan yang bereputasi. Ketiga, Memproses ide menjadi tema. Hal-hal yang perlu diperhatikan mencakup identifikasi masalah yang sedang aktual; spesifik dan menarik serta kekinian yang dapat memberikan solusi permasalahan yang sedang dihadapi dewasa ini; dan tema yang diambil tidak cukup dengan hanya ‘baik dan penting’ tetapi harus ‘urgent’ untuk dilaksanakan. Keempat, Menentukan tujuan. Hal-hal yang perlu diperhatikan mencakup manfaat bagi pengembangan IPTEKS untuk masa depan bangsa Indonesia/masyarakat dunia; manfaat bagi pembangunan kedepan; dan prospek besar pada masa mendatang terlihat sangat penting terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0/5.0.

sesi diskusi dan tanya jawab

Pada sesi interaktif, beberapa pertanyaan yang muncul meliputi kriteria penilaian utama reviewer dalam menilai sebuah proposal penelitian, rekam jejak peneliti hingga penjelasan mengenai riset pemula dengan riset dasar serta penggunaan sitasi dalam jurnal. Ketiga pertanyaan tersebut disampaikan oleh Ibu Sri Mutiar, S. Pt, MP (prodi S1 Teknologi Industri Pertanian), Ibu Sefrianita Kamal, S. Farm, M. Farm, Apt (prodi S1 Farmasi), dan Bapak Ridho Aidil Fitrah, ST, MT (prodi S1 Teknik Sipil).

Pertanyaan tersebut dijawab dengan tuntas oleh Bapak Dodi. Beliau menjelaskan bahwa rekam jejak peneliti berupa item penilaian proposal penelitian untuk riset dasar mencakup 40% meliputi jumlah jurnal internasional bereputasi, jumlah jurnal internasional dan/atau jurnal nasional terakreditasi peringkat 1-2 dan/atau prosiding internasional terindeks, dan jumlah buku ber-ISBN dan/atau chapter dalam buku yang ber-ISBN. Untuk syaratnya belum ada ketegasan reviewer melakukan penilaian berdasarkan bidang ilmu peneliti (bersifat subjektif) sesuai panduan yang ada. Sedangkan untuk sitasi menurut beliau tidak ada salahnya dilakukan jika saling berkaitan dan sitasi ini pun menunjukkan keberlajutan riset penelitian peneliti itu sendiri.