
Pemahaman dosen terhadap metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif perlu lebih diperkuat. Pasalnya, kedua metode penelitian ini mempunyai perbedaan yang mesti dipahami sewaktu akan melakukan penelitian. Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Unand, Hafiz Rahman menekankan itu sewaktu menjadi narasumber dalam workshop Prodi S1 Manajemen Unidha bertema “Peningkatan Kapasitas Penelitian Dosen Pendekatan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif” di kampus Unidha Simpangharu, Padang baru-baru ini.
“Paling kurang terdapat lima alasan metode penelitian penting. Pertama, menentukan pola dan sistem berpikir dalam melakukan penelitian; Kedua, menentukan rencana, waktu, biaya dan pelaksanan riset. Ketiga, pemahaman topik dan rencana penelitian yang akan dilakukan, terang Hafiz dalam workshop yang dimoderatori Lucy Chairoel, SE, M.Si, PhD (Ketua Badan Penjaminan Mutu / BAPEM Unidha). Lalu, keempat tambah Hafiz, menyelaraskan topik penelitian dengan tujuan dilakukannya penelitian, pengumpulan data serta analisa data yang akan dilakukan; Terakhir, agar riset bersifat ‘rigour‘ sehingga integritas dan akuntabilitas riset yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. “Menyangkut metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, mesti pula dipahami bahwa terdapat sejumlah perbedaan di antara kedua metode penelitian ini. Di antaranya, kualitatif bersifat multiple realities, sedangkan kuantitatif single reality. Lalu, realita sebuah konstruksi sosial (kualitatif) dan realita sesuatu yang objektif (kuantitatif). Selanjutnya, kekuatan utama pada filosofi (kualitatif) dan kekuatan utama pada teori (kuantitatif),” terang Hafiz.

Khusus karakteristik dalam pendekatan kuantitatif, menurut Hafiz, hipotesis mutlak didasarkan pada teori dan studi pendahuluan. Lalu, variabel bebas / independent variable dan terikat / dependent variable harus dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat pula diukur secara terpisah. Disajikan dalam bentuk pertanyaan tertulis, atau tujuan atau hipotesis, tapi tidak merupakan kombinasi ketiganya; Serta, Mempertimbangkan bentuk-bentuk alternatif untuk penulisan yang didasarkan pada pertimbangan siapa yang akan menggunakan penelitian / audience. Ketua Pelaksana dan juga Ketua LPPM UNIDHA, Heru Aulia Azman, PhD menuturkan bahwa workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penelitian dosen. Termasuk, meningkatkan output serta outcomes penelitian dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIDHA.

Ketua Prodi S1 Manajemen Unidha Dra. Yofina Mulyati, MM selaku penggagas pelaksanaan kegiatan ini menyampaikan bahwa lewat kegiatan ini diharapkan dosen FEB Unidha khususnya dosen prodi S1 Manajemen semakin produktif dalam melakukan riset penelitian. Apakah itu, menggunakan metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif, sehingga menghasilkan output jurnal ilmiah yang terakreditasi nantinya. Setelah kegiatan ini pun, nantinya akan diagendakan kegiatan workshop serupa sebagai lanjutan kegiatan ini dengan topik metode penelitian kualitatif, serta mix method.

Dekan FEB Unidha, Dr. Dra. Asniati, MBA, Ak, CA, CSRA juga berharap produktivitas dosen Prodi S1 Manajemen bisa meningkat dalam melakukan riset penelitian. Sehingga, menghasilkan publikasi yang berkualitas nantinya. Karena tugas utama dosen adalah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Turut ambil bagian dalam workshop ini, Siska Lusia Putri, SP, MM (GKM Prodi S1 Manajemen / Dosen Prodi S1 Manajemen). Lalu, peserta terdiri dari dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unidha yang terdiri dari Prodi S1 Manajemen, Prodi S1 Akuntansi, Prodi D3 Akuntansi, dan Prodi D3 Manajemen Perusahaan via platform Zoom Meeting (rdo) *sumber: Padang Ekspres (1 Oktober 2020)