HUBUNGI KAMI (0751)37135

[Senin, 9 Agustus 2021] dengan menggunakan platform Zoom Meeting, Dosen Tetap UNIDHA mengikuti “Workshop Penyusunan RPS Berbasis OBE”. Kegiatan ini digagas oleh BAPEM Universitas yaitu Ibu Lucy Chairoel, PhD (Dosen S1 Manajemen) dan Bapak Rabbi Antaridha, SS, MA (Dosen S1 Sastra Inggris) serta dibantu oleh dua tim solid yakni Ibu Rury Wijayanti, STP, MP (Dosen S1 Teknologi Industri Pertanian) dan Bapak Febri Rahadi, SE, MS (Dosen S1 Manajemen).

Pemateri pertama Ibu Prof. Dr. Apt. Henny Lucida (UNAND)

Kegiatan yang berlangsung selama 6 jam ini, diikuti oleh 75% dosen tetap UNIDHA, Dekan & Sekretaris FEB UNIDHA serta Kaprodi & Sekprod di lingkungan UNIDHA. Tepat pukul 09.00 WIB, acara ini dibuka oleh Rektor UNIDHA yaitu Bapak Prof. Dr. Apt. Deddi Prima Putra. Beliau menyampaikan bahwa saat ini Kemendikbudristek mencanangkan prioritas utama perguruan tinggi (begitu juga kementerian) dalam 5 tahun ke depan yaitu penciptaan SDM unggul pemimpin masa depan. Proses utamanya adalah pembinaan, pembelajaran, pencetakan karakter mahasiswa perguruan tinggi. Oleh sebab itu, dengan adanya workshop ini semoga saja dosen semakin aware betapa pentingnya penyusunan rencana pembelajaran semester (RPS) ini dibuat.

Pemateri Kedua Bapak Riwayadi, SE, Akt, MBA (UNAND)

Pemateri dalam kegiatan ini yaitu (1) Ibu Prof. Dr. Apt. Henny Lucida (Ketua LP3M Universitas Andalas) dan (2) Bapak Riwayadi, SE, Akt, MBA (Kepala Pusat Pembelajaran Daring LP3M Universitas Andalas).

Pertama, penyampaian materi oleh Ibu Henny dengan judul “Restrukturisasi Kurikulum: Penyusunan RPS Berbasis OBE”. Menurut beliau, RPS Berbasis Outcomes Based Education (OBE) merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pencapaian luaran konkrit yang telah dirumuskan (bukan pada jumlah sks).

Adapun karakteristik OBE ini meliputi:

  1. Desain, terdiri dari Profil Lulusan, Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan performance indicators
  2. Fokus pada outcomes, tujuan utamanya adalah tercapainya objective dan outcomes, dan setiap objective dan outcomes dapat diukur dan dievaluasi
  3. Respon stakeholders, berdasarkan pada kebutuhan mahasiswa dan stakeholders
  4. Outcomes terukur, setiap learning outcome (LO) wajib dipenuhi sehingga harus diuji menggunakan performance indicators yang sesuai
peserta workshop (1)

Kedua, pemaparan materi oleh Bapak Riwayadi dengan judul “Penyusunan RPS Blended Learning”. Menurut beliau, Pembelajaran bauran (blended learning) adalah pendekatan pembelajaran yang memadukan secara harmonis, terstruktur, dan sistematis antara keunggulan-keunggulan pembelajaran tatap muka (face to face) dan daring (online). Setelah menyusun RPS OBE ini, diharapkan adanya evaluasi pembelajaran. Bentuk evaluasi pembelajaran ini mencakup:

  1. Memastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan telah memenuhi standar mutu pembelajaran
  2. Evaluasi dilakukan untuk capaian pembelajaran, metode pembelajaran, metode asesmen, dan hasil pembelajaran
  3. Kuesioner daring dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Proses Belajar Mengajar (PBM)
  4. Hasil asesmen digunakan sebagai umpan balik (feedbacks) untuk tindakan perbaikan (corrective action) dan peningkatan mutu pembelajaran (improvement action).