HUBUNGI KAMI (0751)37135
ilustrasi dari Google

ilustrasi dari Google

[Rabu, 20 Mei 2020], mahasiswa/i Kuliah Hybrid Manajemen Pemasaran II kelas 4X4 dengan Dosen Pengampu Ibu Siska Lusia Putri, SP, MM (prodi S1 Manajemen) memanfaatkan media sosial Instagram (IG) sebagai media pembelajaran dengan topik “Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru” dengan sub topik penyebab kegagalan produk baru.

ilustrasi dari Google

ilustrasi dari Google

Penyebab kegagalan produk baru dapat terjadi karena 6 (enam) faktor berikut ini:

  1. Kegagalan pasar / pemasaran (ukuran pasar potensial kecil, tidak ada diferensiasi produk yang jelas, positioning buruk, dan salah memahami kebutuhan pelanggan)
  2. Kegagalan keuangan (tingkat pengembalian investasi yang rendah)
  3. Kegagalan penentuan waktu (terlambat masuk atau terlalu cepat masuk ke pasar sehingga pasar belum berkembang)
  4. Kegagalan teknis (produk tidak bekerja dan desain yang buruk)
  5. Kegagalan organisasional (tidak sesuai dengan budaya organisasi dan kekurangan dukungan dari organisasi)
  6. Kegagalan lingkungan (peraturan pemerintah dan faktor makroekonomi)
postingan IG

postingan IG

Melalui media sosial Instagram, mahasiswa/i diminta untuk mengerjakan tugas Asinkron Mandiri (AM) yaitu memposting penyebab kegagalan produk baru.

penyebab kegagalan produk baru

penyebab kegagalan produk baru

Adapun indikator penilaian dari tugas ini adalah: (1) kesesuaian dengan format yang sudah ditetapkan; (2) pemahaman, akurasi teori, dan analisa; (3) postingan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati sebelumnya; (4) postingan wajib menggunakan #penyebabkegagalanprodukbaru dan #kuliahhybridunidha; dan (5) komentar postingan sebagai nilai bonus.

Berikut adalah tiga postingan terbaik mahasiswa/i Hybrid UNIDHA:

postingan a.n Halimah Tus

postingan a.n Halimah Tusyaddiyah

Halimah Tusyaddiyah menjelaskan tentang penyebab kegagalan produk baru ditinjau dari kegagalan pasar / pemasaran yakni salah memahami kebutuhan pelanggan pada produk minuman beralkohol Green Sands. Produk ini dikomersialisasikan Tahun 2002 oleh PT Multi Bintang dengan slogan minuman yang mengandung alkohol di bawah satu persen. Menurut Halimah, setelah diproduksi, respon masyarakat kurang bagus terhadap produk ini. Hal ini disebabkan oleh kandungan alkohol yang terkandung dalam minuman ini yang dirasa kurang nikmat bagi pecinta minuman beralkohol.

postingan a.n Adinda Takbiria Melani

postingan a.n Adinda Takbiria Melani

Adinda Takbiria Melani menjelaskan tentang penyebab kegagalan produk baru ditinjau dari kegagalan pasar / pemasaran yakni positioning yang buruk pada produk minuman berkarbonisasi Crystal Pepsi. Produk ini dikomersialisasikan Tahun 1994 oleh Pepsi dengan slogan minuman cola dengan warna bening. Nyatanya, ide menciptakan ‘cola berwarna bening’ tidak disambut hangat oleh pecinta minuman cola. Menurut Adinda, hal ini dirasakan karena rasa produk ini tidak jauh berbeda dengan rasa produk Pepsi varian lainnya sehingga konsumen merasa enggan beralih ke Crystal Pepsi.

postingan a.n Adelia Farisa

postingan a.n Adelia Farisa

Adelia Farisa menjelaskan tentang penyebab kegagalan produk baru ditinjau dari kegagalan pasar / pemasaran yakni positioning yang buruk pada produk minuman teh dalam kemasan Zestea. Produk ini dikomersialisasikan Tahun 2009 oleh PT. Tang Mas dengan slogan minuman teh dalam kemasan. Menurut Adelia, minuman Zestea memiliki kekurangan dalam pengembangan atribut pada produk itu sendiri. Akibatnya, produk ini kalah bersaing dalam melakukan inovasi produk.