[Selasa, 7 Juli 2020], Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIDHA melaksanakan Workshop Online Bidang Sains dan Teknologi dengan tema “Teknik Penulisan Proposal Penelitian yang Kompetitif” dengan narasumber Bapak Dodi Devianto, S.Si, M.Sc, PhD.
Pada kegiatan tersebut, Bapak Ridho Aidil Fitrah, ST, MT (Prodi S1 Teknik Sipil) bertindak sebagai moderator. Workshop Online Bidang Sains dan Teknologi ini diikuti oleh 29 peserta dari 6 prodi yakni prodi S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Mesin, S1 Farmasi, S1 Teknologi Industri Pertanian, S1 Sistem Informasi dan S1 Matematika. Peserta mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Webinar Zoom Meeting.
Narasumber Workshop Online Bidang Sains dan Teknologi yaitu Bapak Dodi Devianto, S.Si, M.Sc, PhD (Sekretaris Universitas Dharma Andalas) menyampaikan materi dengan judul “Kiat Sukses Menulis Proposal Penelitian Bidang Eksakta”. Menurut beliau, bagaimana memperkuat keunggulan-keunggulan proposal penelitian dalam kompetisi penelitian meliputi: (1) Topik penelitian yang diajukan sangat PENTING, URGENT, dan ORISINIL (mempunyai kebaharuan); (2) Tim peneliti mampu lebih tajam dalam menyajikan dan analisis pembahasan; (3) Pendekatan yang dilakukan lebih canggih (serta up to date) dan lebih cepat; (4) Tim peneliti melakukan dengan sangat efisien dan efektif; (5) State of the art penelitian mampu menjawab orisinalitas hasil dan ouput-nya; (6) Penelitian ini dapat menjawab permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihadapi bangsa Indonesia.
Kemudian, beliau menyampaikan strategi menyusun proposal penelitian yang terdiri dari 4 (empat) komponen berikut ini. Pertama, Mencari informasi. Informasi ini mencakup informasi pendanaan yang relevan dengan rencana proposal penelitian (sumber-sumber dana penelitian baik nasional dan internasional; agenda riset nasional dari lembaga negara, agenda riset BRIN/Ristekdikti/Simlitabmas dan LPDP; agenda kebijakan daerah / riset Pemda; dan agenda riset perusahaan/company melalui R&D yang ditawarkan kepada publik) dan informasi isu-isu penelitian yang relevan dengan rencana proposal penelitian (kebutuhan pembangunan isu-isu global seperti SDG’s indicators dan revolusi industri 4.0 atau 5.0; perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbaru; jurnal terbaru dan temuan terbaru; seminar serta diskusi dengan pakar; dan literatur yang relevan akan mempermudah memperoleh informasi dan ide, serta untuk mengetahui hasil penelitian terdahulu dan memperoleh argumen bahwa rancangan penelitian yang akan dilaksanakan adalah original, penting dan urgent).
Kedua, Mengembangkan ide. Hal-hal yang perlu diperhatikan mencakup membaca jurnal dan sumber tertulis serta sumber audio visual; diskusi dengan expertis, tokoh, pakar maupun masyarakat; mengamati alam dan fenomena masyarakat; dan berpikir dan berpikir kembali dengan mengambil inspirasi dari tulisan yang bereputasi. Ketiga, Memproses ide menjadi tema. Hal-hal yang perlu diperhatikan mencakup identifikasi masalah yang sedang aktual; spesifik dan menarik serta kekinian yang dapat memberikan solusi permasalahan yang sedang dihadapi dewasa ini; dan tema yang diambil tidak cukup dengan hanya ‘baik dan penting’ tetapi harus ‘urgent’ untuk dilaksanakan. Keempat, Menentukan tujuan. Hal-hal yang perlu diperhatikan mencakup manfaat bagi pengembangan IPTEKS untuk masa depan bangsa Indonesia/masyarakat dunia; manfaat bagi pembangunan kedepan; dan prospek besar pada masa mendatang terlihat sangat penting terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0/5.0.
Pada sesi interaktif, beberapa pertanyaan yang muncul meliputi kriteria penilaian utama reviewer dalam menilai sebuah proposal penelitian, rekam jejak peneliti hingga penjelasan mengenai riset pemula dengan riset dasar serta penggunaan sitasi dalam jurnal. Ketiga pertanyaan tersebut disampaikan oleh Ibu Sri Mutiar, S. Pt, MP (prodi S1 Teknologi Industri Pertanian), Ibu Sefrianita Kamal, S. Farm, M. Farm, Apt (prodi S1 Farmasi), dan Bapak Ridho Aidil Fitrah, ST, MT (prodi S1 Teknik Sipil).
Pertanyaan tersebut dijawab dengan tuntas oleh Bapak Dodi. Beliau menjelaskan bahwa rekam jejak peneliti berupa item penilaian proposal penelitian untuk riset dasar mencakup 40% meliputi jumlah jurnal internasional bereputasi, jumlah jurnal internasional dan/atau jurnal nasional terakreditasi peringkat 1-2 dan/atau prosiding internasional terindeks, dan jumlah buku ber-ISBN dan/atau chapter dalam buku yang ber-ISBN. Untuk syaratnya belum ada ketegasan reviewer melakukan penilaian berdasarkan bidang ilmu peneliti (bersifat subjektif) sesuai panduan yang ada. Sedangkan untuk sitasi menurut beliau tidak ada salahnya dilakukan jika saling berkaitan dan sitasi ini pun menunjukkan keberlajutan riset penelitian peneliti itu sendiri.