HUBUNGI KAMI (0751)37135
PkM Dosen FEB UNIDHA

[Kamis, 25 Juni 2020], sejumlah dosen FEB UNIDHA yang terdiri dari prodi S1 Akuntansi dan S1 Manajemen melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ke UMKM yang ada di Kota Padang. Tim PkM ini terbagi atas 4 (empat) kelompok dengan meninjau UMKM yang bergerak pada usaha makanan dan minuman.

Tim Dosen Kelompok I

Kelompok I yang terdiri dari Bapak Drs. Imran Agus, M.Si (prodi S1 Manajemen), Ibu Lasti Yossi Hastini, ST., M.Si (prodi S1 Manajemen), Ibu Sari Octavera, ST., MM (prodi S1 Manajemen), Ibu Anna Marina, SE., MM (prodi S1 Manajemen), dan Bapak Tri Rachmat Riski, SE., MM (prodi S1 Manajemen). Kelompok I ini meninjau Usaha Minuman Kesehatan Merek Tamu Lawak Jamu Tani yang dikelola oleh Bapak Zakaria. Lokasi usaha minuman ini terletak di Sawahan Kota Padang.

Tamu Lawak Jamu Tani

Usaha ini merupakan industri rumah tangga minuman limun sehat untuk menjaga stamina yang sudah berdiri lebih kurang 30 tahun, yang masih diolah secara manual dan sangat sederhana sekali, bahkan belum sesuai dengan standar kelayakan industri pengolahan makanan dan minuman. Selain itu, usaha ini belum memiliki izin usaha, sertifikasi halal BP-POM dan packing masih menggunakan botol bekas minuman kemasan kaca. Pemilik usaha ini sebelumnya memiliki 6 (enam) orang pekerja dan mampu memproduksi limun 1.500 (seribu lima ratus) botol per harinya namun karena kondisi Covid-19 penjualan menurun drastis sedangkan pemasaran produknya hanya di sekitar Kota Padang.

Tim Dosen Kelompok II

Kelompok II yang terdiri dari Ibu Rita Srihasnita Rosali Caniago, SE, MM (prodi S1 Manajemen), Ibu Mellyna Eka Yan Fitri, S.Si, MM (prodi S1 Manajemen), Bapak Febri Rahadi, SE, MS (prodi S1 Manajemen), dan Ibu Siska Lusia Putri, SP, MM (prodi S1 Manajemen). Kelompok II ini meninjau Usaha Makanan Kue talam yang dikelola oleh Ibu Nilawati. Lokasi usaha minuman ini terletak di Sawahan Kota Padang.

Kue Talam

Usaha ini dimulai sejak tahun 2017 (sekitar 3 tahun yang lalu) dengan menjajakan sendiri dan sebahagian menitipkan jajanan tradisional ini ke warung-warung. Jajanan ini sebenarnya bisa dipesan atau dibeli oleh pengusaha katering untuk acara pesta, arisan atau bahkan dijual ke supermarket. Usaha ini memiliki kemasan yang sudah bagus namun belum memiliki nama usaha, merek produk dan ijin usaha (ijin IRT). Bahkan waktu kadaluarsa (expired) produknya pun belum ada walaupun diproduksi setiap harinya. Ibu Nila, pemilik usaha ini memproduksi sekitar 65 kotak per hari dan selalu habis. Usaha ini merupakan usaha keluarga karenanya belum memiliki karyawan.

Tim Dosen Kelompok III

Kelompok III yang terdiri dari Ibu Lucy Chairoel, SE, M.Si, Ph.D (prodi S1 Manajemen), Ibu Ratnawati Raflis, MM, Ak, CA (prodi S1 Akuntansi), Bapak Heru Aulia Azman S.Sos, MM, PhD (prodi S1 Manajemen), Bapak Nofri Yendra, SE, MM (prodi S1 Manajemen), dan Ibu Murniati, SE, MSi, Ak (prodi S1 Akuntansi). Kelompok III ini meninjau Usaha Makanan Kerupuk Jengkol Vanda. Lokasi usaha makanan ini terletak di Sawahan Dalam Kota Padang. Pemilik usaha yaitu Ibu Vanda sudah merintis usahanya sejak tahun 2017.

Kerupuk Jengkol

Usaha ini pada prinsipnya adalah usaha keluarga yang memang di lakukan secara bergotong royong oleh keluarga besar ibu Vanda si pemilik usaha. Kegiatan produksi di lakukan berdasarkan pesanan (Job Order) sehingga tidak ada persediaan bahan baku ataupun barang dagang dalam jumlah banyak. Selanjutnya untuk proses produksinya sendiri pemilik usaha melakukan pembelian bahan baku apabila ada pesanan yang masuk. Tenaga kerja yang di gunakan adalah anggota keluarga sendiri sedangkan biaya overhead yang di keluarkan juga bisa ditekan karena produksi di lakukan di rumah sendiri dan ini tentunya tidak akan menimbulkan biaya sewa pabrik untuk produksi.

Tim Dosen Kelompok IV

Kelompok IV yang terdiri dari Ibu Dra. Yenni Del Rosa, M.Si (prodi S1 Manajemen), Ibu Ingra Sovita, MM. (prodi S1 Akuntansi), Ak, Ibu Firsta, SH, MM (prodi S1 Manajemen), Ibu Dra. Maivalinda, MM (prodi S1 Manajemen), dan Bapak M. Abdilla, ST, MSM (prodi S1 Manajemen). Kelompok IV ini meninjau Usaha Makanan Roemah Pancake Nadiva yang dikelola oleh Ibu Rani. Lokasi usaha makanan ini terletak Pantai Purus Kota Padang. Ibu Rani sebagai reseller Roemah Pancake Nadiva awalnya berjualan di pinggir pantai Padang tahun 2016 dengan sistem pemasaran bersifat offline. Karena adanya pandemic Covid-19 usaha Pancake Nadiva berpindah menjual di rumah saja. Sebagai reseller Rani mendatangkan pancake dari kota Medan terkenal dengan durian Ucok. Ibu Rani sebagai reseller bukan hanya menjual pancake tapi juga menjual berbagai macam menu seperti mie lidi, basreng rendang dan minuman seperti milkshake yang didatangkan dari Pekanbaru dan Jakarta.

Roemah Pancake Nadiva

Sistem penjualan produk yang dijual sudah bersifat online menggunakan media sosial dengan wilayah pemasaran hampir semua kabupaten / kota di Sumatera Barat. Untuk mengantar pesanan produk dalam kota menggunakan gosend dan jasa kurir. Omset penjualan Rani sejak Roemah Pancake Nadiva pindah ke rumah karena pandemic Covid-19 meningkat sebesar Rp 60 juta per bulan. Tapi sayangnya dalam menjalankan usahanya Rani tidak mempunyai pencatatan barang yang terjual sama sekali sehingga tidak bisa melihat uang masuk dan uang keluar. Juga Rani tidak bisa menghitung stok minimal sehingga sering permintaan konsumen tidak terpenuhi. Selain itu produk pancake yang dijual Rani tidak mempunyai label merek serta batas kadaluarsa produk.