[Rabu, 10 Juni 2020], mahasiswa/i Kuliah Hybrid Manajemen Pemasaran II kelas 4X4 dengan Dosen Pengampu Ibu Siska Lusia Putri, SP, MM (prodi S1 Manajemen) memanfaatkan media sosial Instagram (IG) sebagai media pembelajaran dengan topik “Pemasaran Holistik” dengan sub topik pemasaran yang bertanggungjawab secara sosial.
Pemasaran yang bertanggungjawab secara sosial terdiri dari 5 (lima) komponen berikut ini:
- Tanggung jawab sosial korporat
- Model bisnis yang bertanggung jawab secara sosial
- Pemasaran terkait gerakan amal
- Pemasaran sosial
Melalui media sosial Instagram, mahasiswa/i diminta untuk mengerjakan tugas Asinkron Mandiri (AM) yaitu memposting pemasaran yang bertanggungjawab secara sosial. Adapun indikator penilaian dari tugas ini adalah: (1) kesesuaian dengan format yang sudah ditetapkan; (2) pemahaman, akurasi teori, dan analisa; (3) postingan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati sebelumnya; (4) postingan wajib menggunakan #pemasaranyangbertanggungjawabsecarasosial dan #kuliahhybridunidha; dan (5) komentar postingan sebagai nilai bonus. Berikut adalah tiga postingan terbaik mahasiswa/i Hybrid UNIDHA:
Anisa Ul Hadiya menjelaskan tentang pemasaran yang bertanggungjawab secara sosial ditinjau dari pemasaran terkait gerakan amal yakni Ronal McDonald House Charities. McDonalds memiliki Yayasan Ronald McDonald House Charities (YRMHC) yang berkonsentrasi pada kesehatan anak-anak Indonesia. Yayasan nirlaba ini merupakan program kepedulian McDonalds secara global bagi anak-anak Indonesia. Gerakan amal yang dijalankan oleh Ronal McDonald House yakni memberikan tempat tinggal bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang sakit dan jauh dari rumah. Program pemasaran yang berhasil terkait gerakan amal yang berhasil dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, menciptakan positioning merek, dan membangun loyalitas konsumen ke depannya.
Sofyan Noveri menjelaskan tentang pemasaran yang bertanggungjawab secara sosial ditinjau dari pemasaran sosial yakni Lifebuoy. Lifebuoy diluncurkan pertama kali oleh William Hesketh pada tahun 1894 di Inggris sebagai sabun pembersih kuman dari Unilever. Pemasaran sosial yang dilakukan yakni adanya kampanye kesehatan “say no swine flu” dan “kebersihan itu adalah sebagian dari iman”. Bentuk pemasaran sosial ini diterapkan langsung dengan melakukan kunjungan ke tempat sasaran dan mempraktekkan cuci tangan dengan bersih dengan Lifebuoy.
Shinta Restu Ananda menjelaskan tentang pemasaran yang bertanggungjawab secara sosial ditinjau dari tanggung jawab sosial korporat yakni produk Good Day. PT. Santos Jaya Abadi meluncurkan kopi 3 in 1 pertamanya tahun 2000. Tagline dari produk ini adalah “karena hidup banyak rasa” dengan menawarkan banyak varian rasa untuk kaum milenial. Program pemasaran ditinjau dari tanggung jawab sosial korporat (CSR) yakni menjadi sponsor untuk setiap sekolah yang melakukan event-event seperti pertandingan basket di sekolah.